Mahasiswa ITERA Sosialisasi Pengolahan Limbah Plastik di Labuhanratu Satu

Uncategorized15 Dilihat

Lampung Timur (Suryalampung) – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Labuhanratu Satu, Kecamatan Way Jepara, menggelar sosialisasi pengolahan limbah plastik, Sabtu (16/8/2025). Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat setempat yang antusias mengikuti pemaparan.

Sosialisasi difokuskan pada pemanfaatan teknologi pirolisis, yakni metode pengolahan plastik dengan cara pemanasan tanpa oksigen untuk menghasilkan bahan bakar alternatif. Melalui metode ini, plastik yang semula menjadi masalah lingkungan dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat.

Kepala Desa Labuhanratu Satu, Herman, mengapresiasi langkah mahasiswa ITERA yang peduli terhadap isu lingkungan di wilayahnya. Ia menilai, edukasi tentang bahaya sampah plastik dan cara pengolahannya sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat.

“Plastik jika dibiarkan menumpuk bisa mencemari tanah, air, bahkan berdampak pada kesehatan manusia. Karena itu, masyarakat perlu tahu bagaimana cara mengurangi dan mengolahnya dengan bijak,” ujar Herman.

Menurut Herman, sosialisasi ini juga sejalan dengan program pemerintah desa yang tengah mendorong gerakan lingkungan bersih. Ia berharap masyarakat dapat menerapkan ilmu yang diperoleh, sehingga sampah plastik di desa tidak lagi menjadi persoalan besar.

Para mahasiswa ITERA dalam pemaparannya menjelaskan bahwa sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Jika dibakar sembarangan, plastik dapat melepaskan zat berbahaya yang mencemari udara. Melalui pirolisis, risiko pencemaran dapat ditekan sekaligus memberikan nilai tambah berupa energi alternatif.

Selain pemaparan, kegiatan juga diisi dengan demonstrasi sederhana mengenai proses pirolisis. Warga tampak tertarik menyaksikan bagaimana plastik dapat diolah menjadi bahan bakar cair yang berpotensi digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Dengan adanya sosialisasi ini, pemerintah desa bersama mahasiswa ITERA berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat. Pengolahan limbah plastik melalui teknologi tepat guna diharapkan mampu menjadi solusi berkelanjutan bagi permasalahan lingkungan di Labuhanratu Satu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *