Lampung Timur (SuryaLampung) — Kabupaten Lampung Timur kembali mencatatkan diri sebagai daerah yang aktif mendukung pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi. Salah satunya melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia.
Kegiatan nasional ini dilaksanakan di lebih dari 7.000 kecamatan. Khusus di Kabupaten Lampung Timur, seluruh 24 kecamatan ikut serta dalam pelaksanaan GPM pada Sabtu pagi. Lokasi utama dipusatkan di halaman MANIC Cendekia, Kecamatan Labuhanratu.
Dalam kegiatan tersebut, Lampung Timur berhasil mendistribusikan 40,3 ton beras SPHP serta 1.000 liter minyak goreng dengan harga terjangkau. Selain itu, bahan kebutuhan pokok lainnya seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih juga dijual di bawah harga pasar.
Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, hadir langsung memimpin kegiatan. Ia menegaskan bahwa GPM menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi yang kerap dipicu harga pangan.
“Gerakan Pangan Murah ini merupakan upaya nyata pemerintah daerah untuk membantu masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi. Lampung Timur adalah daerah pertanian, sehingga kita punya peluang besar memotong rantai pasok dan menghadirkan harga yang lebih murah bagi masyarakat,” ujar Bupati Ela.
Pelaksanaan GPM di Kecamatan Labuhanratu juga diikuti secara daring oleh 23 kecamatan lainnya. Kegiatan ini terkoneksi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Menteri Perdagangan Republik Indonesia, yang menyapa langsung peserta dari berbagai daerah.
Antusiasme masyarakat tampak sejak pagi. Warga sudah mengantre sebelum acara dimulai. Mereka memanfaatkan kesempatan membeli beras SPHP seharga Rp11.400 per kilog6ram dan minyak goreng Rp15.500 per liter.
Banyak ibu rumah tangga mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Harga yang lebih murah dibanding pasaran membuat mereka bisa menghemat pengeluaran untuk kebutuhan pokok harian.
“Kami senang sekali dengan adanya pasar murah ini. Harga berasnya lebih murah dari toko, begitu juga minyak goreng. Semoga kegiatan ini sering dilakukan,” ujar Siti, salah seorang warga Labuhanratu yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Bupati Ela menambahkan, GPM bukan hal baru di Lampung Timur. Sejak Maret–April 2025, pemerintah daerah sudah menggulirkan kegiatan serupa menjelang Idulfitri. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok saat periode hari besar keagamaan.
Menurutnya, keberhasilan GPM di Lampung Timur tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah daerah, Bulog, serta sejumlah mitra distribusi pangan. Semua pihak berkomitmen menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Lampung Timur menjadi salah satu lokus survei inflasi oleh BPS. Karena itu kita serius melakukan langkah-langkah pengendalian. Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat,” ungkap Bupati.
Ia berharap gerakan serentak tersebut bisa menekan gejolak harga pangan, khususnya di tingkat lokal. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat bisa semakin meningkat.
Selain menjual bahan pokok, kegiatan GPM di Labuhanratu juga diisi dengan sosialisasi pentingnya menjaga ketahanan pangan daerah. Pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak hanya membeli, tetapi juga memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah serentak ini diakhiri dengan penyerahan simbolis beras SPHP oleh Bupati kepada warga. Acara berjalan tertib, aman, dan penuh semangat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat Lampung Timur.