Lakpesdam PBNU dan Pemda Lampung Timur Perkuat Perlindungan Pekerja Migran

Uncategorized27 Dilihat

Lampung Timur (SuryaLampung) – Pemerintah Kabupaten Lampung Timur bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) menggelar kegiatan kick-off forum multi stakeholder Program Penguatan Perlindungan Pekerja Migran Berbasis Komunikasi (P2MI BK). Acara berlangsung di Aula Utama Pemda Lampung Timur, Rabu (12/11/2026).

Direktur Eksekutif Lakpesdam PBNU Pusat, Asrul Aman, mengatakan ada 20 desa di Lampung Timur yang menjadi bagian dari program Desa Migran Masi. Program ini, kata Asrul, bertujuan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama bekerja di luar negeri.

“Kawan-kawan NGO yang bergerak di isu pekerja migran diharapkan benar-benar bisa mengawal dan membantu setiap persoalan yang dihadapi para PMI. Lakpesdam PBNU siap mendampingi program pemerintah di berbagai daerah. Saya berharap kolaborasi ini bisa berjalan baik dan memberikan hasil positif bagi masyarakat,” ujar Asrul.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Lampung Timur, Rustam Efendi, yang membacakan sambutan Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, menegaskan bahwa Lampung Timur merupakan salah satu kantong terbesar pekerja migran di Indonesia. Karena itu, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan yang digagas Lakpesdam PBNU tersebut.

“Perlindungan pekerja migran bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga menjadi kewajiban pemerintah daerah, NGO pendamping, media massa, dan semua pihak yang peduli terhadap nasib PMI,” kata Rustam.

Ia menambahkan, kegiatan kick-off ini diharapkan tidak sekadar menjadi seremoni, tetapi juga melahirkan langkah nyata dalam pendampingan dan perlindungan pekerja migran di masa mendatang.

Kepala Bidang Penempatan, Perluasan Kerja, dan Pelatihan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Lampung Timur, Triwahyu Handoyo, turut memaparkan data kondisi PMI asal Lampung Timur. Dalam lima bulan terakhir, terhitung dari Juni hingga November 2025, tercatat ada sembilan PMI asal Lampung Timur yang meninggal dunia di luar negeri.

“Mereka berasal dari berbagai negara, antara lain Taiwan, Jepang, Malaysia, dan Korea,” jelas Triwahyu.

Triwahyu menambahkan, jumlah PMI asal Lampung Timur saat ini mencapai 9.652 orang angka tersebut menunjukan angka pengiriman PMI terbesar se-Provinsi Lampung. Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan relawan dan NGO dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi para PMI.

“Harapan kami, para pekerja migran yang sudah kembali dari luar negeri bisa memanfaatkan hasil kerjanya sebagai modal untuk mengembangkan ekonomi keluarga dan daerah,” pungkasnya.