Lampung Timur (SuryaLampung) – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, menegaskan pentingnya peran kader ranting dalam mengembangkan kekuatan politik partai dari tingkat desa. Menurutnya, setiap kader harus menguasai secara detail teritori wilayahnya masing-masing agar dapat membaca situasi dan kebutuhan masyarakat secara tepat.
Ela mengatakan, penguasaan wilayah tidak hanya sebatas mengenal batas-batas administratif, namun juga harus didukung oleh pemahaman terhadap program-program yang berjalan di desa. “Kader PKB harus mengenal siapa saja tokoh-tokoh yang berpengaruh secara sosial di desanya, agar bisa membangun komunikasi politik yang sehat dan efektif,” tegas Ela.
Selain itu, Ela mendorong kader untuk aktif dalam pengumpulan dan pengelolaan data berbasis kebutuhan masyarakat. Data tersebut, katanya, menjadi dasar penting dalam menyusun program-program partai yang relevan dengan kebutuhan warga. “Kita tidak bisa bicara politik tanpa data. Basis kita harus kuat dan konkret,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ela menekankan pentingnya regenerasi. Ia menargetkan, setiap kader ranting mampu menumbuhkan minimal sepuluh kader baru di setiap desa. Hal ini dinilai penting untuk menjamin keberlanjutan perjuangan PKB dalam jangka panjang. “Kader harus bisa mencetak kader baru. Itulah ciri kader tangguh,” ucapnya.
Menurut Ela, ketua ranting sebagai ujung tombak partai di desa wajib memiliki program kerja yang progresif. Program tersebut kemudian didiskusikan di internal partai, dan apabila dinilai memberi manfaat luas, dapat dilanjutkan menjadi gerakan bersama. “Minimal, PKB itu terlihat kebermanfaatannya di tiap desa,” kata Ela.
Makna loyalis dalam konteks PKB bukan sekadar mengikuti garis partai, namun juga kesetiaan pada nilai perjuangan partai untuk kemaslahatan masyarakat. Seorang loyalis adalah mereka yang tetap berdiri tegak bersama partai dalam segala situasi, tanpa mengorbankan akal sehat dan aspirasi rakyat yang diwakilinya.
Loyalitas sejati terlihat dari konsistensi kader dalam menjalankan tugas tanpa pamrih, menjaga marwah partai, serta siap berjuang bersama rakyat dalam segala medan sosial-politik. Loyalis bukan hanya mengikuti, tapi juga berinisiatif membela, menjaga, dan mengembangkan partai untuk menjadi alat perjuangan umat yang maslahat.