“Bubu Gurita, Simbol Harapan Baru Nelayan Margasari”

Uncategorized22 Dilihat

Lampung Timur (SuryaLampung) – Senyum lebar tampak menghiasi wajah para nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Putra Tanjung Indah, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Sejak Agustus lalu, mereka menerima bantuan alat tangkap ramah lingkungan berupa bubu gurita dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES). Bantuan itu seolah menjadi angin segar bagi kehidupan nelayan pesisir yang menggantungkan hidup pada hasil laut.

Penyerahan bantuan dilakukan dengan melibatkan Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kepala Desa Margasari, serta Camat Labuhan Maringgai. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan tidak bisa berjalan sendiri, melainkan perlu sinergi dari berbagai pihak.

Tidak sekadar menerima, para nelayan juga turut aktif dalam proses perakitan alat tangkap tersebut. Sebanyak 7.500 cangkang keong dan 140 gulung tali mereka rangkai menjadi 30 unit bubu gurita. Setiap unit berisi sekitar 250 cangkang yang diikat dengan tali berdiameter tiga milimeter. Ketekunan mereka dalam menyusun bubu seakan menunjukkan semangat baru untuk mandiri dan berdaya.

Menariknya, hasil rakitan tersebut digunakan secara bergantian oleh tiga kapal nelayan dengan enam awak di tiap kapal. Sistem berbagi ini mencerminkan kuatnya solidaritas antaranggota kelompok dalam mengelola hasil bantuan. Lebih dari sekadar alat tangkap, bubu gurita kini menjadi simbol gotong royong dan rasa memiliki bersama.

Samiyo, Ketua KUB Putra Tanjung Indah, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Kami berterima kasih kepada PHE OSES yang peduli terhadap kebutuhan nelayan di desa kami. Dengan adanya bubu gurita ini, kami bisa menangkap gurita dengan cara yang ramah lingkungan sekaligus menambah pendapatan keluarga. Karena kami merangkai sendiri, kami merasa lebih memiliki dan bertanggung jawab dalam merawatnya,” ujarnya.

Bagi nelayan Margasari, program ini bukan hanya tentang hasil tangkapan, tetapi juga tentang ilmu dan keterampilan baru. Mereka belajar mengenali pentingnya menjaga kelestarian laut agar hasil tangkapan tetap berkelanjutan. Setiap cangkang yang dirangkai bukan sekadar alat, melainkan simbol pengetahuan baru yang memperkuat kesadaran ekologis mereka.

Head Comrel & CID PHE OSES, Indra Darmawan, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung kemandirian masyarakat pesisir. “Kami berharap bantuan bubu gurita ini tidak hanya meningkatkan ekonomi nelayan, tetapi juga mendorong penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. Nelayan harus aktif dan berdaya, bukan hanya penerima bantuan. Keberlanjutan laut adalah tanggung jawab bersama,” ujar Indra.

Secara teknis, bubu gurita memiliki banyak keunggulan. Alat tangkap ini tidak merusak dasar laut dan hanya menargetkan gurita tanpa mengganggu biota lain. Bahan-bahannya pun mudah didapat di wilayah pesisir, seperti cangkang keong dan tali, sehingga dapat dibuat sendiri oleh nelayan dengan biaya terjangkau.

Selain ramah lingkungan, bubu gurita juga tahan lama dan mudah dirawat. Proses penangkapan yang tidak merusak membuat kualitas gurita tangkapan lebih baik dan bernilai jual tinggi. Nelayan kini bisa berharap pada penghasilan yang lebih stabil tanpa merusak sumber daya laut.

Program ini juga membawa dampak sosial positif. Kegiatan bersama dalam merakit dan menggunakan bubu gurita mempererat hubungan antarwarga dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Mereka tidak hanya bekerja untuk hari ini, tetapi untuk masa depan anak cucu mereka yang masih akan bergantung pada laut.

Dengan segala manfaatnya, bubu gurita diharapkan mampu menekan penggunaan alat tangkap terlarang yang merusak ekosistem laut. Program ini menjadi bukti bahwa inovasi sederhana bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat pesisir.

Kini, setiap kali nelayan Margasari melaut dengan bubu gurita hasil rakitan tangan mereka sendiri, ada kebanggaan yang ikut terbawa oleh ombak. Sebuah kebanggaan karena mereka tidak hanya menjemput rezeki dari laut, tapi juga ikut menjaga agar laut tetap menjadi sumber kehidupan yang lestari.